Full Description
Buah Keimanan
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Abdul Jabbar
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2013 - 1434
ثمرة الإيمان
« باللغة الإندونيسية »
عبد الجبار
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2013 - 1434
Buah Keimanan
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Keimanan yang benar memiliki banyak faedah dan buah terhadap kalbu, badan, ketenteraman, dan kehidupan yang baik di dunia serta akhirat, baik dalam waktu yang dekat maupun yang akan datang.
1. Buah keimanan yang paling besar adalah mendapatkan kebahagiaan sebagai wali Allah Shubhanahu wa ta’alla yang khusus. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ ٦٢ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ ٦٣ ﴾ [ يونس : 62-63]
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (Yunus: 62—63).
Setiap mukmin yang bertakwa adalah wali Allah Shubhanahu wa ta’alla yang khusus. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman tentang mereka:
قال الله تعالى: ﴿ ٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَوۡلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخۡرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِۗ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ ٢٥٧ ﴾ [ البقرة: 257]
“Allah adalah wali orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman).” (al-Baqarah: 257).
Maksudnya, Allah Shubhanahu wa ta’alla akan mengeluarkan mereka dari kegelapan kekafiran menuju cahaya keimanan, dari kegelapan kebodohan menuju cahaya ilmu, dari kegelapan maksiat menuju cahaya ketaatan, dan dari kegelapan kelalaian menuju cahaya kesadaran dan ingat. Ringkasnya, Allah Shubhanahu wa ta’alla akan mengeluarkan mereka dari kegelapan berbagai kejelekan menuju cahaya-cahaya kebaikan, dalam waktu yang dekat atau yang akan datang. Sesungguhnya mereka mendapatkan anugerah yang besar ini karena mereka memiliki keimanan yang benar dan mewujudkannya dengan ketakwaan. Sungguh, takwa merupakan kesempurnaan iman.
2. Berbahagia karena mendapatkan keridhaan Allah Shubhanahu wa ta’alla dan jannah (surga)-Nya. Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:
3. “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul -Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah Shubhanahu wa ta’alla;
قال الله تعالى: ﴿ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ ٧١ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةٗ فِي جَنَّٰتِ عَدۡنٖۚ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ٧٢ ﴾ [ التوبة : 71- 72 ]
sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (at-Taubah: 71—72)
Mereka mendapatkan ridha Rabb mereka dan rahmat-Nya serta keberuntungan berupa tempat tinggal yang baik karena keimanan mereka. Dengan keimanan itu pula mereka menyempurnakan diri mereka dan orang lain dengan cara menegakkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-nya serta beramar ma’ruf nahi mungkar.
4. Iman yang sempurna akan menghalangi mereka dari masuk neraka. Adapun iman, walaupun sedikit, akan menghalanginya dari kekekalan di dalam neraka.
5. Allah Shubhanahu wa ta’alla akan menolong orang-orang mukmin dari segala hal yang tidak disukai dan akan menyelamatkan mereka (memberi jalan keluar) dari segala kesulitan.
Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:
قال الله تعالى: ﴿ ۞إِنَّ ٱللَّهَ يُدَٰفِعُ عَنِ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٖ كَفُورٍ ٣٨ ﴾ [ الحج: 38 ]
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.” (al-Hajj: 38).
Artinya, Allah Shubhanahu wa ta’alla akan membela mereka dari setiap hal yang tidak mereka sukai, kejelekan setan dari kalangan jin dan manusia, musuh-musuh, dan hal-hal yang tidak disukai, sebelum menimpa mereka atau meringankannya setelah menimpa mereka.
Allah menyebutkan keadaan Nabi Yunus Rhadiyallahu ‘anhum:
Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap bahwa.
قال الله تعالى: ﴿ وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبٗا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادَىٰ فِي ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ ٨٧ فَٱسۡتَجَبۡنَا لَهُۥ وَنَجَّيۡنَٰهُ مِنَ ٱلۡغَمِّۚ وَكَذَٰلِكَ نُۨجِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٨٨﴾ [الأنبياء: 87-88 ]
“Tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (al-Anbiya: 87—88).
Allah Shubhanahu wa ta’alla juga berfirman dalam surah ath-Thalaq ayat 2:
قال الله تعالى: ﴿ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢ ﴾ [الطلاق: 2]
“Barang siapa bertakwa kepada Allah…”, dengan menjalankan keimanan dan konsekuensinya, maka: “Allah akan menjadikan baginya jalan keluar.”
Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman pula:
قال الله تعالى: ﴿ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرٗا ﴾ [الطلاق: 4]
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” (ath-Thalaq: 4)
Wallahu a’lam
Sumber bacaan:
Syajaratul Iman karya asy-Syaikh Abdurrahman as-Sa’di hlm. 43—46 dengan sedikit perubahan At-Taudhih wal Bayan li Syajaratil Iman