Artikel ini diterjemahkan ke dalam
Full Description
- Syubhat pertama: mereka mengaku bahwa para wali dan orang shalih adalah ilah bersama Rabb semesta alam.
- Syubhat kedua: Mereka menyangka bahwa penyembahan terhadap para wali dan orang shalih adalah pendekatan diri kepada Allah subhanahu wata'ala.
- Syubhat keempat: mereka mengira bahwa para wali bisa memberi manfaat dan menolak bahaya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab pengakuan mereka.
- Syubhat kelima: mereka berkata: Kami mengikuti para wali untuk mengenal Allah subhanahu wata'ala, agama dan nabi-Nya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab perkataan mereka.
- Syubhat keenam: mereka berkata: kami mengikuti para wali agar bisa sampai kepada Allah subhanahu wata'ala, karena siapa yang tidak mempunyai wali (yang diikuti) yang menyampaikannya kepada Allah subhanahu wata'ala maka ia tidak akan bisa sampai.
- Syubhat ketujuh: Mereka mengaku bahwa orang-orang shalih adalah wali-wali mereka selain Allah subhanahu wata'ala.
- Syubhat kedelapan: Mereka mengaku bahwa membangun masjid-masjid di atas kuburan adalah pendekatan diri kepada Allah Rabb semesta alam.
- Syubhat kesepuluh: Mereka menyangka bahwa para wali bisa mengabulkan doa.
- Syubhat ke sebelas: mereka mengira bahwa siapa yang menyembah para wali, niscaya mereka memberi syafaat kepadanya.
- Syubhat ke dua belas: mereka mengakut bahwa para wali bisa menghilangkan bahaya dan memindahkan bala.
Para Wali
الأولياء
Para Wali
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta'ala semata, shalawat dalam salam semoga selalu tercurah kepada Nabi yang tidak ada nabi sesudahnya.
Amma ba’du: Firman Allah subhanahu wa ta'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَقَدْ فَصَّلَ لَكُم مَّا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ ﴾ [ الأنعام : 119]
padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu,... (QS. Al-An’am:119)
Dan menyekutukan Allah subhanahu wa ta'ala termasuk yang diharamkan oleh Allah. Firman Allah subhanahu wa ta'ala:
قال الله تعالي: ﴿ قُلْ تَعَالَوْاْ أَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ أَلاَّ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً ﴾ [ الأنعام : 151]
Katakanlah:"Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Rabbmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, (QS. 6:151)
Dan termasuk syirik yang diharamkan Rabb semesta alam adalah penyembahan terhadap para wali dan orang-orang shalih. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ اتَّخَذُواْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِّن دُونِ اللّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُواْ إِلاَّ لِيَعْبُدُواْ إِلَـهاً وَاحِداً لاَّ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴾ [ التوبة : 31]
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. at-Taubah:31).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُم .قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَال: فَمَنْ ؟ )) رواه البخاري ومسلم
Dan dari Abu Sa’id al-Khudri rad, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ‘Kamu akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta sehingga jika kamu memasuki lobang dhabb niscaya kamu mengikutinya.’ Kami bertanya: ‘Apakah mereka Yahudi dan Nashrani? Beliau menjawab: ‘Maka siapa lagi? HR. Al-Bukhari dan Muslim.
Bantahan Rabb semesta alam terhadap syubhat kaum musyrik dalam penembahan terhadap orang-orang shalih.
Syubhat pertama: mereka mengaku bahwa para wali dan orang shalih adalah ilah bersama Rabb semesta alam.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّاً وَلَا سُوَاعاً وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْراً ﴾ [نوح: 23]
Dan mereka berkata:"Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) ilah-ilah kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq dan nasr", (QS. Nuh:23)
Wadd adalah orang shalih, mereka mengagungkannya lalu menyembahnya.
Suwaa’ adalah orang shalih, mereka mengagungkannya lalu menyembahnya.
Yagguts adalah orang shalih, mereka mengagungkannya lalu menyembahnya.
Ya’uq adalah orang shalih, mereka mengagungkannya lalu menyembahnya.
Nasr adalah orang shalih, mereka mengagungkannya lalu menyembahnya.
Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab pengakuan mereka. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ قُل لَّوْ كَانَ مَعَهُ آلِهَةٌ كَمَا يَقُولُونَ إِذاً لاَّبْتَغَوْاْ إِلَى ذِي الْعَرْشِ سَبِيلاً42 سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوّاً كَبِيراً ﴾ [الإسراء: 43]
Katakanlah:"jikalau ada ilah-ilah di samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya ilah-ilah itu mencari jalan kepada (Rabb) Yang mempunyai 'Arsy". * Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. (QS. al-Isra`:42-43)
قال الله تعالي: ﴿ أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَن يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِن دُونِي أَوْلِيَاء إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلاً ﴾ [الكهف: 102]
Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hambaku menjadi penolong selain aku Sesungguhnya Kami akan menyediakanneraka jahanam tempat tinggal orang-orang kafir. (QS. al-Kahf:102)
Syubhat kedua: Mereka menyangka bahwa penyembahan terhadap para wali dan orang shalih adalah pendekatan diri kepada Allah subhanahu wata'ala.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى ﴾ [الزمر:3]
Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata):"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". (QS. Az-Zumar:3)
Maka Allah subhanahu wata'ala membantah pengakuan mereka. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ فَلَوْلَا نَصَرَهُمُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ قُرْبَاناً آلِهَةً بَلْ ضَلُّوا عَنْهُمْ وَذَلِكَ إِفْكُهُمْ وَمَا كَانُوا يَفْتَرُونَ ﴾ [الأحقاف: 28 ]
Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Ilah untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka.Bahkan ilah-ilah itu telah lenyap dari mereka Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan. (QS. al-Ahqaf:28)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَمَا كَانَ لَهُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ مَا كَانُواْ يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ وَمَا كَانُواْ يُبْصِرُونَ ﴾ [هود20]
Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka. Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran) dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya). (QS. 11:20)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ مِن وَرَائِهِمْ جَهَنَّمُ وَلَا يُغْنِي عَنْهُم مَّا كَسَبُوا شَيْئاً وَلَا مَا اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴾ [الجاثية: 10 ]
Di hadapan mereka neraka jahannam dan tidak akan berguna bagi mereka sedikitpun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah.Dan bagi mereka azab yang besar. (QS. al-Jatsiyah:10)
Syubhat ketiga: Mereka menyangka bahwa para wali bisa mengatur alam. Maka Allah subhanahu wata'ala membantah sangkaan mereka. Firman-Nya:
قال الله تعالي: ﴿ وَلَم يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ ﴾ [الإسراء: 111]
dan tidak mempuyai sekutu dalam kerajaan-Nya ...". (QS. Al-Israa`:111)
dan firman-Nya:
قال الله تعالي: ﴿ قُلِ ادْعُوا الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِن شِرْكٍ ﴾ [سبأ : 22]
Katakanlah:"Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat zarrahpun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu sahampun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada diantara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya". (QS. Saba`:22)
Syubhat keempat: mereka mengira bahwa para wali bisa memberi manfaat dan menolak bahaya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab pengakuan mereka.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ اللّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاء لاَ يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ ﴾ [الرعد: 16]
Katakanlah:"Siapakah Rabb langit dan bumi" Jawabnya:"Allah".Katakanlah:"Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri".Katakanlah:"Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehinnga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka".Katakanlah:"Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Rabb Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa". (QS. Ar-Raad:16)
Syubhat kelima: mereka berkata: Kami mengikuti para wali untuk mengenal Allah subhanahu wata'ala, agama dan nabi-Nya. Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab perkataan mereka.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ اتَّبِعُواْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكُم مِّن رَّبِّكُمْ وَلاَ تَتَّبِعُواْ مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء قَلِيلاً مَّا تَذَكَّرُونَ ﴾ [الأعراف: 3]
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya). (QS. al-A’raaf:3)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
قال الله تعالي: ﴿ وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴾ [الأنعام: 153 ]
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. (QS. al-An’am:153)
Syubhat keenam: mereka berkata: kami mengikuti para wali agar bisa sampai kepada Allah subhanahu wata'ala, karena siapa yang tidak mempunyai wali (yang diikuti) yang menyampaikannya kepada Allah subhanahu wata'ala maka ia tidak akan bisa sampai.
Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab:
قال الله تعالي: ﴿ مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاء كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتاً وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴾ [العنكبوت: 41]
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah.Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui. (QS. al-Ankabut:41)
Syubhat ketujuh: Mereka mengaku bahwa orang-orang shalih adalah wali-wali mereka selain Allah subhanahu wata'ala.
Maka Allah subhanahu wata'ala membantah pengakuan mereka:
قال الله تعالي: ﴿ أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاء فَاللَّهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِي المَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴾ [الشورى: 9 ]
Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah Maka Allah, Dialah Pelindung (yang sebenarnya) dan Dia menghidupkan orang-orang yang mati, dan Dia adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. asy-Syura :9)
Syubhat kedelapan: Mereka mengaku bahwa membangun masjid-masjid di atas kuburan adalah pendekatan diri kepada Allah Rabb semesta alam.
Allah subhanahu wata'ala berfirman:
قال الله تعالي: ﴿ قَالَ الَّذِينَ غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِم مَّسْجِداً ﴾ [الكهف: ٢١]
Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata:"Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya". (QS. Al-Kahfi:21)
Maka Allah subhanahu wata'ala membantah mereka, firman-Nya:
قال الله تعالي: ﴿ وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً ﴾ [الجن: 18 ]
Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah. (QS. al-Jinn:18)
وعَنْ عَائِشَةَ رَضيَ الله ُ عَنْهَا أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ رَضيَ الله ُ عَنْهَا ذَكَرَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَنِيسَةً رَأَتْهَا بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ يُقَالُ لَهَا مَارِيَةُ فَذَكَرَتْ لَهُ مَا رَأَتْ فِيهَا مِنْ الصُّوَرِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: (( أُولَئِكَ قَوْمٌ إِذَا مَاتَ فِيهِمْ الْعَبْدُ الصَّالِحُ أَوْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ )) رواه اليخاري ومسلم
Dan dari Aisyah radh, bahwa Ummu Salamah radh menyebutkan gereka yang dilihatnya di negeri Habasyah (Etiopia) yang dinamakan Maria, maka ia menyebutkan kepada beliau gambar-gambar yang dilihatnya. Rasulullah saw bersabda: ‘Mereka adalah kaum yang bila meninggal hamba yang shalih atau laki-laki yang shalih, mereka membangun di atas kuburnya masjid dan membuat lukisan-lukisan tersebut. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah subhanahu wata'ala [HR. Bukhari dan Muslim].
وَ عَنْ عَائِشَةَ رَضيَ الله ُ عَنْهَا لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ: (( لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى ا تَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا )) رواه البخاري ومسلم
Dan dari Aisyah radh, tatkala turun terhadap Rasulullah, beliau melemparkan kain ke wajahnya, lalu membukanya, lalu beliau bersabda –dan beliau dalam kondisi seperti itu: Kutukan Allah subhanahu wata'ala kepada Yahudi dan Nashrani, mereka menjadikan kuburan para nabi sebagai masjid, ‘ beliau memperingatkan apa yang mereka perbuat. HR. Al-Bukhari dan Muslim.
Syubhat kesembilan: mereka berkata bahwa para wali mengetahui perkara gaib. Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab mereka. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَالَ تَعَالَى: ﴿ وَمَا كَانَ اللّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلَكِنَّ اللّهَ يَجْتَبِي مِن رُّسُلِهِ مَن يَشَاءُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَإِن تُؤْمِنُواْ وَتَتَّقُواْ فَلَكُمْ أَجْرٌ عَظِيمٌ ﴾ [آل عمران: 179]
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mu'min). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib, akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendaki-Nya di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu berimanlah kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya; dan jika kamu beriman dan bertaqwa, maka bagimu pahala yang besar. (QS. Ali Imran: 179)
Dan firman Allah subhanahu wata'ala:
و قَالَ الله تَعَالَى: ﴿ عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداً 26 إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ ﴾ [الجن:26-27]
(Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS. al-Jin: 26-27)
Syubhat kesepuluh: Mereka menyangka bahwa para wali bisa mengabulkan doa.
Maka Allah subhanahu wata'ala menjawab: firman Allah subhanahu wata'ala:
قَالَ الله تَعَالَى : ﴿ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ عِبَادٌ أَمْثَالُكُمْ فَادْعُوهُمْ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لَكُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ﴾ [الأعراف: ١٩٤]
Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk (yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu biarkanlah mereka memperkenankan permintaanmu, jika kamu memang orang-orang yang benar. (QS. al-A’raf: 194).
Syubhat ke sebelas: mereka mengira bahwa siapa yang menyembah para wali, niscaya mereka memberi syafaat kepadanya.
Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَال تَعَالَى: ﴿ وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ﴾ [يونس: ١٨]
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, dan mereka berkata:"Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". (QS. Yunus: 18)
Maka Allah subhanahu wata'ala membantah pernyataan mereka. Firman-Nya:
قَال تَعَالَى: ﴿ أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ شُفَعَاء قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئاً وَلَا يَعْقِلُونَ43 قُل لِّلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعاً لَّهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ﴾ [الزمر: ٤٣ – 44 ]
Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah.Katakanlah:"Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?" * Katakanlah:"Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuannya.Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi.Kemudiaan kepada-Nyalah kamu dikembalikan". (QS. az-Zunar: 43-44).
Syubhat ke dua belas: mereka mengakut bahwa para wali bisa menghilangkan bahaya dan memindahkan bala.
Maka Allah subhanahu wata'ala membantah mereka:
قَال تَعَالَى: ﴿ قُلِ ادْعُواْ الَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِهِ فَلاَ يَمْلِكُونَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنكُمْ وَلاَ تَحْوِيلاً ﴾ [الإسراء: ٥٦]
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku:"hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS. al-Isra`: 53)
Dan firman-Nya:
و قَال تَعَالَى: ﴿ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِن قِطْمِيرٍ﴾ [فاطر: ١٣]
.Yang (berbuat) demikian itulah Allah Rabb-mu, kepunyaan-Nyalah kerajaan.Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. (QS. Fathir: 13)
Maka menyembah para wali dan orang shalih termasuk perbuatan orang-orang musyrik. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَالَ تَعَالَى: ﴿ وَقَالُوا لَا تَذَرُنَّ آلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدّاً وَلَا سُوَاعاً وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْراً﴾ [نوح: 23 ]
Dan mereka berkata:"Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) ilah-ilah kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa', yaghuts, ya'uq dan nasr", (QS. Nuh: 23)
Dan Allah subhanahu wata'ala melarang kaum muslimin dari perbuatan orang-orang musyrik. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَال تَعَالَى: ﴿ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ1 لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴾ [سورةالكافرون: 1-2 ]
Katakanlah:"Hai orang-orang kafir!" aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (QS. al-Kafirun: 1-2)
Dan firman-Nya:
وقَالَ تَعَالَى: ﴿ قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ قُل لاَّ أَتَّبِعُ أَهْوَاءكُمْ قَدْ ضَلَلْتُ إِذاً وَمَا أَنَاْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ ﴾ [الأنعام: ٥٦]
Katakanlah:"Sesungguhnya aku dilarang menyembah ilah-ilah yang kamu sembah selain Allah". Katakanlah:"Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demukian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS. al-An`am: 56)
Dan firman-Nya:
و قَالَ تَعَالَى: ﴿ قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَمَّا جَاءنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِن رَّبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ﴾ [غافر: ٦٦ ]
Katakanlah (ya Muhammad):"Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Rabbku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Rabb semesta alam. (QS. Ghafir: 66)
Dan Allah subhanahu wata'ala menyuruh kaum muslimin menolak kepada orang yang mengajak kepada amal perbuatan orang-orang musyrik. Firman Allah subhanahu wata'ala:
قَالَ تَعَالَى: ﴿ قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ﴾ [الزمر: ٦٤]
Katakanlah:"Maka apakah kamu menyuruh aku menyembah selain Allah, hai orang-orang yang tidak berpengetahuan?" (QS. az-Zumar: 64).
---oOo---